WA : 0822 1399 3532

Rabu, 31 Oktober 2018

Waspadai Produk Kosmetik Anda




Tampil cantik menjadi segala-galanya bagi kebanyakan kaum perempuan. Berbagai cara pun ditempuh dengan mengolesi wajah dan bagian tubuh dengan krim pemutih, bedak, dan gincu tebal. Yang memiliki kantong tebal bisa dengan cara suntik dan operasi.


Impian itu kini kian mudah seiring kemajuan teknologi yang menawarkan beribu cara mempercantik diri. Mulai dari cara instan hingga perawatan di klinik-klinik perawatan tubuh. Bagi yang berkulit hitam atau sawo matang konon bisa disulap menjadi putih, bahkan dalam waktu singkat. Begitu pula bagi Anda yang berhidung pesek bisa dimancungkan dalam sekejap.
Contohnya beberapa produk industri rumahan yang berasal dari Bandung, Jawa Barat yang ditemukan berdasarkan penelusuran Tim Sigi. Kosmetik polosan (tanpa pita cukai) ini bahkan menjanjikan hal yang fantastis. Bisa memutihkan wajah dalam tempo empat hingga tujuh hari setelah pemakaian.

Tapi setiap pilihan ada risikonya. Maklum tak sedikit dari alat-alat kecantikan itu justru dibuat dari bahan kimia yang mengandung racun. Banyak kaum hawa akhirnya menjadi korban. Pada banyak kasus yang ditemui korban justru mendapatkan wajah rusak dan perlu tindakan medis serius.
Yanti seorang di antaranya yang memiliki pengalaman kurang menyenangkan akibat salah memilih kosmetik. Setelah menggunakan sebuah produk kosmetik, awalnya wajah Yanti merah dan kemudian terasa panas. "Belakangan kulit mengelupas," ujar dia.

Kerusakan wajah akibat produk kosmetik pernah terjadi lebih dari seperempat abad lampau. Waktu itu telah ditemukan penggunaan logam berat merkuri (Hg) atau air raksa pada pemutih wajah. Demikian pula Hidrokinon dengan dosis berlebihan, steroid yang membuat ketagihan atau pewarna tekstil yang semuanya racun bagi tubuh.

Khusus hidrokinon, masih diyakini menjadi bahan kimia paling efektif buat memuluskan wajah. Tapi penggunaannya harus atas pengawasan dokter yang kompeten. Ini mengingat dampak membahayakan yang muncul jika digunakan serampangan. "Kalau di atas dua persen harus di bawah pengawasan dokter," jelas dokter Spesialis Kulit dan Kecantikan Sutirto Basuki. Pada banyak kasus, kosmetik-kosmetik ilegal mengandung hidrokinon hingga lima persen.
Terungkapnya fakta itu membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tak henti-hentinya merazia produk-produk kosmetik berbahaya dari waktu ke waktu. BPOM melarang peredaran 27 merek kosmetik berbagai jenis

Bahkan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 455 Tahun 1998, bahan-bahan itu dilarang untuk digunakan sebagai bahan kosmetik.

BPOM juga mengeluarkan public warning yang dilansir 7 September silam. Surat terbaru ini merupakan hasil kajian BPOM selama setahun. Ditemukan terdapat 27 merek kosmetik yang kebanyakan bermerek Cina yang terbukti mengandung di antaranya Merkuri, Hidrokinon, dan pewarna tekstil. Peringatan ini sudah tiap tahun dilakukan, tapi merek-merek kosmetik yang pernah dirazia itu tetap beredar di pasaran..

Lalu Kosmetik apa Yg Aman Untuk Digunakan ??

Bagi anda yang berminat membuka bisnis online skincare, kami menyediakan bahan bahan seperti cream malam, cream siang, sabun, toner dan lain lainnya. produk kami buatan dokter dan aman bebas dari kimia berbahaya seperti merkuri dan hidrokinon. harga yang kami tawarkan pun sangat jauh dari harga pasar yang beredar. karna kami langsung dari tangan pertama.

sudah banyak kosmetik skincare online yang menjual dengan lebel merek mereka sendiri namun menganbil bahan bahan dari kami..bahkan diantaranya sudah maju ke dinas kesehatan BPOM.

silahkan cek list harga KLIK DISINI 

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Categories


BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © PUSAT CREAM ARTIKEL | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com